siker.id - Tantangan dan masalah di dunia kerja kekinian pastinya sering dihadapi oleh para pekerja, apalagi dipicu adanya generation gap, atau kesenjangan antargenerasi akibat perbedaan karakter antara generasi milenial dan gen Z. Di Indonesia, dunia kerja saat ini dihidupi oleh empat generasi sekaligus yakni gen Z, milenial, gen X, dan baby boomer.
Berikut ini ada beberapa cara mengatasi generation gap agar aktivitas kerja tetap nyaman dan karir aman. Simak dibawah ini.
Baca juga : 3 Cara Anti Baper Hadapi Kritikan Orang Lain
1. Miliki target
Pekerja millennial dan gen Z sering dipandang sebagai generasi yang tidak memiliki rencana jangka panjang. Menurut riset yang dirilis oleh Deloitte Indonesia pada tahun 2019, mayoritas pekerja muda terbiasa hidup dalam kondisi serba mudah sehingga jarang memiliki rencana panjang karena dibesarkan dengan kemajuan teknologi.
Ketiadaan rencana jangka panjang itu bisa melahirkan imbas kurang baik, mulai dari mudah jenuh atau bosan di tempat kerja, semisal kurangnya komitmen terhadap target yang ditetapkan oleh kantor, rendahnya loyalitas, dan lain sebagainya. Hal itu bisa kontraproduktif terhadap masa depan karir Anda ke depan. Supaya masa depan karir tetap cerah, mulailah memiliki target jangka panjang di tempat kerja.
2. Jangan ragu memberikan ide
Pekerja muda dikenal sebagai generasi yang kreatif, analitis, berani, dan kolaboratif. Di dunia kerja, karakteristik ini bisa menjadi kelebihan dan kekurangan. Di sisi lain, kecenderungannya untuk kolaboratif menjadikan millennial dan Gen Z relatif tidak nyaman dengan sistem kerja hirarkis. Alhasil, muncul konotasi bahwa pekerja muda zaman sekarang cenderung susah diatur.
Baca juga : 3 Cara Menghadapi Rekan Kerja Penjilat
Ketimbang terjebak dalam label itu, sebaiknya Anda fokus menonjolkan kelebihan sebagai generasi yang kreatif dan berani. Jangan ragu melontarkan ide-ide segar untuk mendukung produktivitas kerja bersama.
3. Optimalkan dukungan teknologi
Generasi muda saat ini sangat akrab dengan teknologi informasi karena dibesarkan di tengah perkembangan pesat teknologi digital sedari kanak-kanak. Sebaliknya, generasi terdahulu cenderung lebih gaptek alias gagap teknologi. Perusahaan zaman sekarang sudah banyak yang mengadaptasi dukungan teknologi agar para pekerja muda mereka kian nyaman dan produktif dalam bekerja.
Aplikasi-aplikasi pendukung produktivitas seperti aplikasi rapat online seperti Zoom, Skype, dan sebagainya, semakin sering dimanfaatkan dalam proses kerja sehari-hari. Supaya produktivitas Anda tetap tinggi, pastikan Anda berkomitmen mengoptimalkan dukungan teknologi tersebut terutama ketika berhalangan hadir secara fisik di kantor.
Itulah dia beberapa cara untuk mengatasi adanya generation gap di tempat kerja, semoga membantu. Sekian artikel ini, jika ada kritik dan saran silahkan tulis pada kolom komentar. Terima kasih.
Baca juga : 3 Cara Kerja Untuk Generasi Milenial