- Marketing dan Sales itu Berbeda? Simak Faktanya
- Ingin Menjadi Marketing yang Sukses? Baca ini
- Berikut Ini Skill Yang harus Dikuasai Oleh Marketing
- Berikut Ini Tugas Dari Marketing Communication
- Berikut 5 Perbedaan Dari Sales dan Marketing
- Keterbatasan Teknologi dan Psikologi Anak Belajar Online
- Beda Psikologi Soshum Vs Psikologi Saintek
- 4 Tujuan Utama Komunikasi Pemasaran
- Berikut Trend Digital Marketing 2022
- Mari Mengenal Profesi Marketing Executive Secara Dekat
siker.id – Pendapatan dan pemasaran adalah kedua hal yang saling berkorelasi. Bila ingin mendapatkan pendapatan yang tinggi, tentu harus dibarengi dengan pemasaran yang baik. Nah, untuk itu diperlukan suatu strategi pemasaran yang juga baik. Salah satu strategi pemasaran yang bisa diterapkan adalah dengan menggunakan psikologi marketing. Apa itu psikologi marketing?
Dikutip dari jurnal.id, psikologi marketing merupakan suatu pemahaman terhadap motif-motif yang dapat mempengaruhi emosi serta tindakan pasar dalam memandang suatu produk maupun jasa yang ditawarkan oleh pebisnis. Psikologi marketing akan membantu bisnis memahami motif-motif yang mempengaruhi emosi serta tindakan konsumen dalam memandang suatu produk maupun jasa yang ditawarkan.
Lantas, bagaimana cara menerapkan psikologi marketing untuk bisnis? Begini penjelasannya, sobat siker!
Baca Juga: Pahami 7 Jenis Guerilla Marketing Ini!
Berikan Kesan Eksklusif
Tips pertama yang bisa dicoba adalah memberikan kesan eksklusif pada produk. Selain memberikan arti bahwa produk tersebut diproduksi secara khusus, cara ini juga memberikan rasa takut kehilangan pada sisi emosional pelanggan. Produk eksklusif berpotensi dalam menarik pelanggan agar mau membeli produk karena stok terbatas.
Beri Diskon untuk Pelanggan Tertentu
Tips kedua adalah dengan memberikan diskon. Diskon dapat meningkatkan penjualan produk. Kamu dapat memberikan diskon hanya pada pelanggan potensialmu. Tentunya hal ini juga butuh riset dalam mengetahui pelanggan seperti apa yang paling efektif dengan strategi diskon tersebut.
Pakai Teknik Resiprokal
Tips ketiga adalah dengan memakai teknik resiprokal. Analogi dari teknik ini begini; Saat seseorang memberi kita sesuatu, secara sadar atau tidak sadar kita merasa terdorong untuk mengembalikan sesuatu kepada mereka.
Pernahkah kamu ditawari sampel produk gratis ketika kamu pergi ke departement store dan merasa berkewajiban untuk membeli produk itu setelah menerima sampel gratis? Nah, hal tersebut adalah contoh pengaplikasian dari strategi pemasaran psikologi resiprokal dan kamu dapat menggunakannya untuk meningkatkan penjualamu.
Baca Juga: 3 Proses Penerapan Integrated Marketing Communication
Gunakan Teknik Devils’s Advocate
Tips ini juga bisa digunakan. Umumnya, para pelanggan memiliki anggapan tersendiri bahwasanya penawaran produk tersebut sangat membosankan karena akhirnya sudah tertebak. Dalam artian bahwa, penawaran suatu produk pasti berakhir dengan penjualan. Namun, untuk menghindari hal tersebut maka marketing bisa memberikan studi kasus yang relavan dan aktual.
Pilih Lokasi Yang Strategis
Tips terakhir ialah memilih lokasi yang startegis untuk produk yang ditawarkan. Tempat di sini harus dikondisikan dengan produk yang ingin ditawarkan. Sehingga peluang bisnis yang sedang dijalankan bisa mendapatkan keuntungan yang banyak. Selain itu, tempat yang dipilih harus lebih mudah diakses oleh banyak pelanggan dalam artian tempat tersebut lebih terbuka.
Nah, itu tadi 5 Psikologi Marketing untuk Bisnis yang dapat kamu pelajari. Jangan lupa like, share, dan komen jika dirasa bermanfaat ya, sobat siker!
Baca Juga: 6 Kesalahan Umum pada Email Marketing
Editor: -
Komentar
- Marketing dan Sales itu Berbeda? Simak Faktanya
- Ingin Menjadi Marketing yang Sukses? Baca ini
- Berikut Ini Skill Yang harus Dikuasai Oleh Marketing
- Berikut Ini Tugas Dari Marketing Communication
- Berikut 5 Perbedaan Dari Sales dan Marketing
- Keterbatasan Teknologi dan Psikologi Anak Belajar Online
- Beda Psikologi Soshum Vs Psikologi Saintek
- 4 Tujuan Utama Komunikasi Pemasaran
- Berikut Trend Digital Marketing 2022
- Mari Mengenal Profesi Marketing Executive Secara Dekat