Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Mengapa Sering Terjadi Konflik Kerja di Perusahaan?
Siker.id | 25 Nov 2021 12:30


Bagikan ke
Konflik kerja sering terjadi karena adanya komunikasi yang tidak harmonis diantara sesama rekan kerja maupun dengan atasan. (siker)

    siker.id - Akibat dari konflik ternyata tak selalu negatif. Kenyataannya, bila berhasil ditangani dengan baik, konflik bisa membuat situasi kerja lebih sehat. Karena, konflik itu bisa membuka masalah lebih terbuka, sehingga menciptakan pemikiran baru. Konflik juga bisa meningkatkan keterlibatan orang, menimbulkan komunikasi yang lebih tulus, dan tercapainya konsensus yang mempertemukan kepentingan individual dan atasan di kantor sehingga, proses manajerial lebih lancar. Tetapi bila tidak ditangani dengan cepat konflik yang ada bisa berujung pada suasana kantor yang tidak mendukung dalam produktivitas karyawan. Umumnya, ada beberapa penyebab terjadinya konflik kerja, yaitu:

    Baca juga: Mengapa Banyak Karyawan Mengalami Stres Kerja?

    Penyebab Konflik di Tempat Kerja

    1. Karena Adanya Masalah Pribadi

    Bekerja dalam satu ruangan dengan beragam aktivitas dan interaksi setiap harinya kadang bisa menimbulkan banyak masalah. Termasuk masalah pribadi. Padahal seharusnya, masalah pribadi tidak dicampuradukkan dengan urusan pekerjaan.

    2. Perbedaan Karakter

    Perlu disadari, karakter dan sifat orang memang berbeda-beda. Untuk itu, Anda harus lebih sabar menghadapi berbagai karakter dari setiap individu dan memiliki mental yang tangguh.

    3. Adanya Persaingan Kerja

    Ingin mendapatkan simpati atasan sering terjadi di dunia kerja. Ada orang dengan ambisi sangat tinggi untuk mendapatkan jenjang karir sesuai targetnya. Nah, apabila tidak bisa mengendalikan diri dengan baik, hal ini dapat menimbulkan persaingan kerja yang kurang sehat.

    4. Komunikasi yang Buruk

    Hubungan antara diri sendiri dan orang lain tidak bisa dipisahkan dengan komunikasi. Komunikasi yang buruk masih menjadi penyebab utama terjadinya kesalahpahaman yang berujung pada konflik di tempat kerja.

    Baca juga: Cara Mengendalikan Emosi di Tempat Kerja, Selengkapnya

    5. Perbedaan Kepribadian

    Penyebab konflik di tempat kerja selanjutnya adalah perbedaan kepribadian dan karakter tiap-tiap karyawan. Apalagi di Indonesia dengan beragamnya suku bangsa, perbedaan latar belakang dan tempat seseorang dibesarkan bisa menjadi pemicu terjadinya konflik.

    6. Perbedaan Nilai dan Prinsip

    Tidak banyak yang tahu bahwa di negara luar seperti Jerman misalnya, konflik jarang terjadi dikarenakan perbedaan nilai dan prinsip. Kuncinya hanya satu, setiap orang tidak mengusik nilai dan prinsip yang dianut orang lain. Berbeda halnya dengan di Indonesia yang masyarakatnya sangat beragam dilihat dari suku, ras, agama, serta usia. Perbedaan prinsip dan nilai yang dianut bisa menjadi masalah bagi orang tertentu.

    7. Sistem Organisasi yang Tidak Efektif

    Setiap perusahaan tentunya memiliki sistem organisasi yang mengatur alur instruksi pekerjaan. Jika sistem organisasi tersebut tidak efektif, dapat dipastikan hal tersebut menjadi pemicu konflik. Contoh sistem organisasi yang tidak efektif adalah:

    • Deskripsi pekerjaan tumpang tindih

    • Pimpinan tidak ditempati orang yang tepat

    • Alur koordinasi terhambat

    • Sumber daya tidak selaras dengan strategi perusahaan

    • Jenjang karier tidak jelas

    8. Kurangnya Rasa Persaudaraan

    Walaupun bekerja di bawah satu atap yang sama, seseorang bisa saja tidak benar-benar mempunyai teman yang benar-benar tulus. Kurangnya rasa persaudaraan dapat memicu konflik seperti permusuhan antarkaryawan.

    9. Titik Tekanan

    Di setiap tempat kerja, seringkali seorang karyawan mendapatkan kritik yang dapat memicu terjadinya konflik. Mengapa kritik dapat menjadi penyebab konflik di tempat kerja? Karena setiap orang memiliki titik tekanan atau suatu hal yang dapat menjadi trigger dirinya bereaksi terhadap situasi tertentu. Terutama jika disulut dengan kata-kata yang membangkitkan emosi, misalnya saja dikritik dengan sebutan ‘malas’.

    Sekian artikel tentang penyebab konflik kerja. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

    Baca juga: Apa Kelebihan dan Kekurangan Kerja Part Time?


    Editor: Theo Adi -

         

    Komentar