Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Waktu Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat (2)
Siker.id | 01 Feb 2023 14:23


Bagikan ke
waktu penyetoran dan pelaporan pph final (siker)

siker.id - Sistem perpajakan di Indonesia menerapkan self assessment system, maksudnya adalah sistem dimana Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang oleh Wajib Pajak, sedangkan petugas pajak sendiri bertugas untuk mengawasinya.

PPh pasal 4 ayat (2) atau sering disebut dengan Pajak Penghasilan Final adalah pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan sehubungan jasa tertentu dan sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan, pengalihan hak atas tanah/bangunan, hadiah undian, dan lainnya).

Baca juga: Tarif Khusus Pajak Penghasilan Final

Setiap jenis pajak memiliki batas waktu pembayaran pajak masing-masing, termasuk pembayaran PPh Pasal 4 Ayat (2) paling lambat diatur dalam peraturan perundangan perpajakan.

Penting bagi wajib pajak untuk selalu mengetahui bayar pajak setiap kapan dan kapan batas pembayaran pajak maupun pelaporan SPT pajaknya untuk menghindari sanksi atau denda pajak nantinya.

Baca juga: Dasar Hukum PPh Pasal 4 Ayat (2) Yang Harus Diketahui

Simak waktu penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Final (PPh pasal 4 ayat (2)) berikut.

1.

Objek Pajak :

Waktu Setor :

 

Waktu Lapor:

Sewa tanah dan/atau bangunan

Disetor oleh pemotong maksimal tanggal 10 bulan berikutnya, jika disetor sendiri maksimal tanggal 15 bulan berikutnya.

Pelaporan SPT Masa maks tanggal 20 bulan berikutnya.

2.

Objek Pajak :

Waktu Setor :

Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan

Disetor sendiri oleh penerima penghasilan sebelum akta ditandatangani oleh pejabat yang berwenang

Jika lelang, disetor oleh Pejabat Lelang atas nama pemilik harta

3.

Objek Pajak :

Waktu Setor :

Jasa Konstruksi

Disetor oleh pemotong: paling lambat disetor tanggal 10 bulan

berikutnya.

Jika disetor sendiri: disetor paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

 

4.

Objek Pajak :

Waktu Setor :

 

 

 

 

Waktu Lapor :

Penjualan saham di Bursa Efek

Pemotong Pajak setor paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.

Pemotong Pajak adalah:

  Selain IPO: perantara pedagang efek

  Jika IPO: Emiten

Selain IPO: maksimal tanggal 25 bulan berikutnya setelah saham diperdagangkan

Jika IPO: maksimal tanggal 20 setelah bulan penyetoran

5.

Objek Pajak :

 

 

 

 

Waktu Setor :

Waktu Lapor :

Penghasilan Bunga/Diskonto Obligasi, berupa Surat Utang dan Surat Utang Negara (SUN) yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan. Untuk SBSN dengan jangka waktu lebih dari 12 bulan juga mengikuti ketentuan seperti Obligasi Negara. Dikecualikan dari pemotongan PPh Pasal 4(2) jika: Penerima adalah WP Dana Pensiun yang telah disahkan oleh MenKeu, dan WP Bank yang didirikan di Indonesia, atau cabang bank luar negeri di Indonesia

Pemotong Pajak setor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

6.

Objek Pajak :

 

Waktu Setor :

Waktu Lapor :

Surat Perbendaharaan Negara (SPN)= SUN berjangka waktu paling lama 12 bulan

Pemotong Pajak setor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

7.

Objek Pajak :

Waktu Setor :

Waktu Lapor :

Deviden yang dibagikan kepada WP OP

Pemotong Pajak setor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

8.

Objek Pajak :

 

Waktu Setor :

Waktu Lapor :

Bunga Simpanan Koperasi yang dibayarkan kepada anggota koperasi orang pribadi

Pemotong Pajak setor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

9.

Objek Pajak :

 

Waktu Setor :

Waktu Lapor :

Pendapatan bunga deposito dan tabungan serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Pemotong Pajak setor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

10.

Objek Pajak :

Waktu Setor :

Waktu Lapor :

Hadiah Undian

Pemotong Pajak setor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

11.

Objek Pajak :

Waktu Setor :

Waktu Lapor :

Penjualan saham milik Modal Ventura

Disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya

 

Baca juga: Tarif Umum Pajak Penghasilan Final


Editor: Aris Vambudi -

     

Komentar