siker.id - Kerja lembur didefinisikan sebagai kegiatan jam kerja di luar jam kerja yang sudah ditetapkan dan sudah menjadi praktik umum dalam dunia kerja. Meskipun kadang-kadang diperlukan untuk mengatasi situasi darurat ketika meningkatnya beban kerja, kerja lembur dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan karyawan dan bahkan pada produktivitas jangka panjang. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari kerja lembur:
Baca juga: Jaga Kesehatan Mental Saat Bekerja dengan 9 Tips ini!
1. Terganggunya Work Life Balance
Salah satu dampak negatif dari kerja lembur adalah terganggunya keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Karyawan yang sering kali harus bekerja lembur cenderung mengorbankan waktu bersama keluarga, teman, dan waktu luang pribadi. Hal ini dapat mengarah pada stres, kelelahan dan akhirnya dapat menyebabkan burnout.
2. Kesehatan Mental dan Fisik
Kerja lembur dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental dan fisik karyawan. Kehilangan waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan stres kronis, kelelahan, dan gangguan tidur. Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit jantung, diabetes, dan masalah psikologis seperti depresi dan kecemasan.
3. Menurunnya Produktivitas Jangka Panjang
Meskipun kerja lembur mungkin tampak seperti cara yang efektif untuk meningkatkan produktivitas, dampaknya pada jangka panjang bisa menjadi sebaliknya. Karyawan yang sering kerja lembur cenderung mengalami penurunan produktivitas, kreativitas, dan fokus. Kelelahan kronis dapat menghambat kemampuan kognitif dan pengambilan keputusan, sehingga mengurangi kualitas pekerjaan mereka.
Baca juga: Jaga Kesehatan Fisik Saat Bekerjd dengan 9 Tips ini!
4. Ketidakpuasan Kerja dan Turnover Karyawan
Kerja lembur yang berlebihan dapat berkontribusi pada ketidakpuasan kerja. Karyawan yang merasa terbebani oleh tuntutan kerja yang berlebihan mungkin merasa kurang dihargai oleh perusahaan dan memiliki keinginan untuk mencari peluang kerja yang lebih baik. Hal tersebut dapat mengakibatkan tingkat turnover karyawan yang tinggi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi operasional perusahaan.
5. Gangguan Hubungan Sosial
Kerja lembur yang terus-menerus dapat mengganggu hubungan sosial dan interaksi sosial karyawan. Kurangnya waktu luang dapat menghalangi partisipasi dalam kegiatan sosial, olahraga, dan hobi yang penting untuk kesejahteraan emosional dan mental.
Itu dia 5 dampak negatif kerja lembur yang tidak boleh diabaikan. Meskipun pada awalnya dapat terlihat sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas, kerja lembur yang berlebihan dapat merusak kesejahteraan karyawan dan bahkan merugikan produktivitas jangka panjang. Penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan efek jangka panjang dari kerja lembur terhadap karyawan dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keseimbangan yang baik antara produktivitas dan kesejahteraan mereka. Karyawan juga perlu belajar untuk mengelola batas antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Sekian artikel ini, semoga bermanfaat!
Baca juga: Ini dia 6 Risiko Mengikuti Officer Development Program (ODP)