siKer.id - Pre-order (dalam konteks belanja) merujuk pada proses pemesanan barang atau produk sebelum produk tersebut resmi tersedia atau diluncurkan.Pembeli yang melakukan pre-order biasanya akan mendapatkan keuntungan seperti harga khusus, bonus, atau akses lebih awal ke produk tersebut. Dalam konteks perdagangan atau bisnis, "in stock" merujuk pada barang yang tersedia atau ada dalam persediaan untuk dijual. Artinya, produk tersebut dapat segera dibeli atau dikirim karena masih ada di gudang atau tempat penyimpanan penjual. Pre-order dan in-stock adalah dua metode penjualan yang memiliki kelebihan masing-masing. Berikut adalah kelebihan pre-order dibandingkan dengan in-stock;
Baca Juga TikTok, Media Pemasaran yang Efektif
1. Meminimalkan Risiko Stok Berlebih
Dalam pre-order, barang hanya diproduksi atau disiapkan sesuai pesanan. Hal ini mengurangi risiko kelebihan stok yang dapat menyebabkan kerugian jika barang tidak laku.
2. Meningkatkan Cash Flow
Dengan pre-order, pembeli sering kali diminta untuk membayar di muka, baik sebagian maupun penuh. Ini memberikan pemasukan lebih awal bagi penjual yang dapat digunakan untuk memproduksi atau mengimpor barang.
3. Menguji Minat Pasar
Pre-order memungkinkan penjual untuk mengukur tingkat permintaan sebelum memproduksi dalam jumlah besar. Jika minat rendah, penjual dapat menyesuaikan strategi tanpa kerugian besar.
4. Personalisasi Produk
Metode pre-order memungkinkan penjual menawarkan barang dengan opsi yang dapat dikustomisasi, seperti warna, ukuran, atau fitur tertentu, yang sulit dilakukan dalam penjualan in-stock.
5. Membangun Eksklusivitas
Pre-order sering kali memberikan kesan eksklusif karena produk tersedia dalam jumlah terbatas atau hanya untuk periode tertentu. Hal ini bisa menciptakan rasa urgensi di kalangan pembeli.
6. Mempermudah Perencanaan Logistik
Karena pesanan sudah diketahui sebelumnya, penjual dapat merencanakan logistik dan inventaris dengan lebih efisien, baik dari segi produksi, pengemasan, maupun pengiriman.
7. Pemasaran yang Lebih Efektif
Pre-order sering dikaitkan dengan kampanye pemasaran, seperti diskon untuk early birds atau bonus tambahan. Ini menarik perhatian calon pembeli dan menciptakan buzz di pasar.
8. Mengurangi Kerugian dari Produk Tidak Laku
Barang yang dijual dengan sistem pre-order cenderung sudah memiliki pembeli sebelum diproduksi, sehingga lebih kecil kemungkinan barang tersebut tidak terjual.
Namun, perlu diingat bahwa pre-order juga memiliki tantangan, seperti waktu tunggu yang lebih lama bagi konsumen dan risiko keterlambatan pengiriman jika produksi tidak berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu, strategi ini paling cocok untuk produk yang memiliki keunikan atau basis pelanggan setia.
Editor: -