siker.id - Pasangan yang akan menikah biasanya mulai merencanakan kehidupan yang akan dijalani nantinya setelah sah menjadi suami istri. Mulai dari tempat tinggal, pembagian tugas suami istri, dan pola asuh anak. Apakah si anak akan diasuh sepenuhnya oleh istri ataupun mempekerjakan seorang baby sitter untuk membantu dalam proses pengasuhan. Berbicara tentang pola asuh anak, hal ini akan berhubungan dengan pekerjaan istri. Apakah si istri akan keluar dari pekerjaannya untuk menjadi ibu rumah tangga, atau tetap bekerja. Tidak sedikit perempuan yang memilih untuk resign dan menjadi ibu rumah tangga setelah mereka menikah. Jika Anda adalah salah satunya, berikut deretan pertimbangan sebelum benar-benar memutuskan untuk berhenti dari pekerjaanmu.

Baca juga: Berikut Tips Busana Stylish Untuk Wanita Karir

1. Pahami Kemampuan yang Anda Miliki

Cobalah ingat kembali dan kenali perjalanan Anda sampai saat ini. Anda mungkin sudah menempuh pendidikan tinggi dan bahkan masuk sebuah kantor bonafide sesuai harapan Anda. Jika misalnya demikian perlu tahu apakah Anda benar-benar ingin melepasnya untuk menjadi ibu rumah tangga atau tidak. Menjadi wanita karir di kantor yang selama ini Anda idam-idamkan tentunya merupakan kebahagiaan tersendiri.

2. Satukan Pendapat dengan Pasangan

Apakah pasangan Anda sudah memahami dan mendukung pilihan hidup Anda sebagai wanita karir atau ibu rumah tangga sepenuhnya? Banyak calon suami yang lebih ingin istrinya mengurus anak-anak di rumah. Tidak sedikit pula yang mendukung istrinya untuk tetap memiliki kesibukan di luar rumah, mengembangkan kemampuannya, dan sebagainya. Dalam tahap ini, bagaimana tanggapan suami Anda tentang wanita karir? Apakah pandangannya baik akan hal itu? Dukungan dari suami akan membuat kehidupan rumah tangga dan karir Anda menjadi lebih mudah. Kalian bisa bersama-sama mengatur tanggung jawab mengurus rumah dan mengasuh anak.

3. Apakah Waktu Anda Cukup?

Salah satu pertimbangan memilih antara menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir karena tidak semua orang bisa membagi waktu dan mentalnya dengan baik antara bekerja dan menjadi ibu rumah tangga. Oleh sebab itu, pergunakan waktu untuk memikirkannya dalam-dalam. Jika memilih menjadi wanita karir dan menikah, Anda harus sudah siap dengan risikonya. Hal yang sama juga berlaku ketika Anda memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dan hanya menanti gaji dari suami saja.

Baca juga: Berikut Ini Keuntungan Jalan Karir Specialist

4. Apakah Betah Seharian di Rumah dengan Pekerjaan Domestik?

Perempuan karier adalah seorang yang terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang. Presentasi, rapat dan survey lapangan sudah menjadi kegiatan sehari-hari. Pada saat menjadi ibu rumah tangga, kegiatanmu seharian berada di rumah dengan mengerjakan pekerjaan domestik seperti menyapu, memasak, menyuci dan lain sebagainya. Jika menjadi ibu rumah tangga adalah keputusanmu, yakinkan diri sendiri bahwa kamu bisa beradaptasi pada perubahan ini, agar nantinya gak mengalami tekanan.

5. Apakah Melepas Karier Demi Menjadi Ibu Rumah Tangga Adalah Kemauanmu?

Banyak perempuan yang menjadi ibu rumah tangga bukan karena kemauan sendiri, tetapi karena orang lain. Mereka hanya menuruti perkataan ibu, suami ataupun mertua. Merasa bukan keinginan sendiri, biasanya mereka akan mudah stres karena terbebani dengan pekerjaan rumah tangga yang gak ada habisnya.Jika kamu memilih melepas karier demi menjadi seorang ibu rumah tangga, pastikan keputusan itu muncul dari dalam hatimu, bukan karena paksaan orang lain.

Sekian artikel tentang pertimbangan melepas karir demi menjadi ibu rumah tangga. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Berikut Ini 5 Kunci Sukses Dalam Karir