Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Apa itu Tes EPPS? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Siker.id | 04 Nov 2021 16:25


Bagikan ke
Edward’s Personal Preference Schedule (EPPS) adalah salah satu tes kepribadian yang dirancang untuk mengukur kekuatan kebutuhan seseorang. Proses administrasi dan skoring tes EPPS yang dilakukan secara manual membutuhkan ketelitian dan waktu yang panjang untuk memberikan validitas hasil yang sesuai

siker.id - Tes EPPS (Edward Personality Preference Schedule) Merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia.

Tes EPPS bertujuan untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang. Bentuk tes EPPS berupa pasangan-pasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas subyek adalah memilih satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada 15 pasang yang sama.

Tujuannya adalah untuk mengetahui kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten dapat dikatakan bahwa subyek bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes dan menjadi valid untuk diskor.

Baca juga: Wawancara Kerja Lewat Telepon? Ini Tipsnya

Berikut penjelasan mengenai 15 needs yang dipakai H. A Murray

1. Achievement: Kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Kebutuhan ini menggambarkan keinginan dari dalam seseorang untuk melakukan dan mencapai yang terbaik dalam kegiatan atau tugas mereka. Seseorang dengan needs achievement yang tinggi itu seperti temanmu yang ambisi. Mereka ingin mengerjakan tugas sebaik mungkin, mendapat nilai setinggi langit, dan suka menyelesaikan hal-hal yang sulit.

2. Deference: Kebutuhan untuk mengikuti/bergabung dengan orang lain.

Nilai yang tinggi pada deference membuat seseorang ingin “berkonformitas” terhadap seseorang atau kelompok tertentu. Dalam prosesnya, mereka perlu mengetahui instruksi, harapan, saran-saran, dan pikiran dari orang lain. Nilai tinggi pada deference membuatnya membiarkan orang lain untuk mengatur dan memimpinnya.

3. Order: Kebutuhan untuk terorganisir dan rapi.

Kamu pasti punya seorang teman yang tampil rapi, dirinya selalu terorganisir dan teliti dalam sehari-harinya. Karakteristik rapi dan tertibnya menjadi pertanda kalau needs order-nya dia tinggi. Selain rapi dan terorganisir, needs order yang tinggi juga bisa terlihat dari caranya mengatur jadwal serta seringkali mereka akan membuatnya dengan sangat detail.

4. Exhibition: Kebutuhan untuk menjadi pusat perhatian.

Needs ini sangat mirip dengan ciri-ciri seseorang yang ekstrovert, suka bercerita, memiliki selera humor dan suka menceritakan pengalaman pribadi mereka. Mereka ingin menjadi pusat perhatian dengan mengatakan hal-hal yang menarik, menggunakan bahasa-bahasa yang “berat”, atau menanyakan sesuatu yang tidak bisa dijawab.

5. Autonomy: Kebutuhan untuk bebas dari tanggung jawab dan kewajiban.

Datang tak diundang dan pulang tanpa pamit. Seseorang dengan needs autonomy yang tinggi akan datang dan pergi sesuai keinginannya. Bisa dikatakan kalau dirinya independen dan tidak akan terkekang oleh sekitarnya.

6. Affiliation: Kebutuhan untuk berteman.

Needs affiliation yang tinggi menandakan kalau orang tersebut setia kepada temannya dan berpartisipasi secara aktif untuk berteman dengan orang lain. Membangun lingkaran pertemanan yang luas, tetapi tetap erat dengan satu dan lainnya.

7. Intraceptions: Kebutuhan untuk menganalisis orang lain dan diri sendiri.

Seseorang dengan intraceptions sangat cocok jadi mahasiswa psikologi. Nilai tinggi pada needs ini menandakan kalau orang tersebut suka menganalisis motif, perasaan, dan bersimpati dengan orang lain. Mereka suka memprediksi cara seseorang bertindak dan memikirkan alasan dibalik tindakan seseorang yang menarik perhatian mereka.

Baca juga: Apa Perbedaan Pegawai Kontrak dan Outsourcing?

8. Succorance: Kebutuhan untuk menerima dukungan dan pertolongan dari orang lain.

Nilai yang tinggi pada needs ini kerap kali menandakan bahwa orang tersebut suka diberi perhatian, dalam kondisi yang berbeda. Mereka ingin dibantu saat terlihat kesakitan, berusaha mendapatkan simpati dan senang ketika orang lain khawatir saat mereka sakit.

9. Dominance: Kebutuhan untuk memimpin.

Sesuai dengan namanya, seseorang dengan nilai tinggi pada kebutuhan ini akan lebih senang dalam berdebat dengan orang lain. Bisa dikatakan juga kalau mereka kompetitif, ingin menjadi ketua komite, dan memimpin orang-orang lain.

10. Abasement: Kebutuhan untuk mengakui dan menerima kesalahan.

Individu dengan abasement tinggi mudah untuk merasa bersalah saat melakukan kesalahan, merasa jika penderitaan dan kesengsaraan pribadi lebih baik dibandingkan bahaya, merasakan perlunya hukuman atas setiap tindakan yang salah. Sebagai contoh, needs ini cocok dengan stereotip orang yang “tidak enak-an.”

11. Nurturance: Kebutuhan untuk membantu maupun menunjukkan afeksi pada orang lain.

Orang-orang dengan nurturance yang tinggi merupakan sosok temanmu yang baik banget. Mereka selalu membantu teman-teman dan orang lain yang kurang beruntung, memaafkan, bersimpati, dan murah hati bagi orang-orang disekitarnya.

12. Change: Kebutuhan untuk perubahan dalam kehidupan.

Needs change yang tinggi berarti ya, orangnya suka perubahan. Seseorang yang suka menjelajahi dan mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan maupun dicoba sebelumnya. Mereka suka hal-hal baru dan suka mengikuti trend-trend yang senantiasa berubah.

13. Endurance: Kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dan bertahan.

Sesuai namanya, kebutuhan ini menunjukkan komitmen dan fokus kepada tugas mereka. Semakin tinggi nilai mereka pada kebutuhan ini, semakin gigih juga mereka ketika mengerjakan tugas. Mereka kebalikan anak yang deadliner, mereka mengerjakan semuanya secepat dan sebaik mungkin.

14. Heterosexuality: Kebutuhan untuk menjadi menarik bagi lawan jenis.

Needs ini berfokus kepada interaksi seseorang terhadap lawan jenisnya. Semakin tinggi nilainya, semakin banyak yang ingin mereka tahu tentang lawan jenisnya. Pastinya hal ini akan meliputi topik-topik sosial dan seksual.

15. Aggression: Kebutuhan untuk mengungkap isi pikiran dan kritis terhadap orang lain.

Sesuai namanya, needs ini bisa diartikan dalam cara yang positif dan negatif. Dalam satu sisi, nilai yang tinggi pada kebutuhan ini bisa berarti kalau dia kritis terhadap pendapat orang lain dan suka menyampaikan pendapatnya sendiri. Namun, di sisi lain orang ini cepat dalam membantah pendapat lain, mudah marah, dan semacamnya.

Baca juga: Begini Pertanyaan Seputar Wawancara Kerja, Simak Yuk !

Sekian Artikel Apa itu Tes EPPS? Berikut Penjelasan Lengkapnya. Bila menyukai artikel ini anda bisa membagikannya ke semua orang.Bila ada kritik dan saran bisa anda tulis pada kolom komentar

Terima kasih

 

 

 


Editor: Bagus -

     

Komentar