siker.id - Rekrutmen merupakan proses mencari dan mengikat calon karyawan yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan organisasi. Tujuan dari rekrutmen adalah untuk memenuhi kebutuhan SDM sesuai dengan tujuan organisasi/perusahaan.
Permasalahan umum yang sering dihadapi HRD sebuah perusahaan adalah menemukan kandidat yang cocok dengan kualifikasi dalam waktu yang singkat. Ada banyak langkah yang harus dilakukan dalam proses rekrutmen, namun mungkinkah ada jalan ninja untuk mempraktikkan proses rekrutmen yang efektif?
Baca juga: Mengenal Proses Rekrutmen Perusaaan
Berikut adalah 6 proses yang efektif dalam melakukan rekrutmen:
1. Identifikasi jenis pekerjaan
Kumpulkan informasi tentang sifat dan jenis pekerjaan, terutama untuk posisi baru yang belum pernah ada sebelumnya di organisasi Anda. Sebelum merekrut, buatlah lebih jelas segala hal yang akan dilakukan karyawan ke depan dan bagaimana peran tersebut mendukung pencapaian tujuan organisasi.
2. Membuat deskripsi pekerjaan
Uraikan gambaran pekerjaan dan kriteria yang diperlukan untuk seleksi kandidat. Deskripsi pekerjaan membantu untuk mengkomunikasikan kebutuhan dan ekspektasi perusahaan kepada calon kandidat.
3. Mencari kandidat
Mencari kandidat dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu pencarian internal dan eksternal. Metode internal meliputi referensi dari staf, perencanaan suksesi, dan perekrutan sekunder.
Sebelum mencari dari luar, penting untuk tidak melupakan kumpulan bakat internal organisasi. Memberikan kesempatan pertama kepada karyawan untuk pengembangan dan kemajuan karier dapat meningkatkan motivasi mereka sekaligus menaikkan retensi karyawan.
Sedangkan, metode eksternal memberikan banyak pilihan kandidat dari luar organisasi. Anda dapat menarik mereka melalui rekrutmen online, iklan media, dan jaringan. Iklan lowongan kerja masih menjadi cara paling populer untuk menjaring kandidat lebih banyak.
Baca juga: Perbedaan Rekrutmen Internal dan Eksternal
4. Mengelola aplikasi
Ada dua format utama aplikasi yang biasa digunakan untuk screening awal oleh HR, yaitu curriculum vitae (CV) atau resume dan formulir lamaran kerja. Keduanya bisa dalam bentuk fisik kertas atau file elektronik.
Formulir aplikasi merupakan cara mengumpulkan dan menyusun informasi pelamar dalam format yang konsisten. Dengan data yang sistematis, rekruter lebih mudah dalam penilaian secara objektif mengenai kesesuaian kandidat dengan jenis pekerjaan yang dibutuhkan.
Sedangkan CV atau resume dibuat tanpa format yang konsisten. Setiap pelamar punya cara sendiri menulis CV dan tidak memiliki batasan dalam memasukkan informasi. Seringnya, beberapa kandidat menyertakan materi yang tidak relevan, sehingga membuat penilaian lebih sulit dibanding penilaian pada form aplikasi.
5. Memilih kandidat
Memilih kandidat melibatkan dua proses utama, yakni shortlisting dan penilaian pelamar untuk memutuskan siapa yang akan diberi tawaran pekerjaan.
Shortlisting sangat tergantung pada jumlah kandidat. Saat memutuskan siapa yang akan dipilih, Anda dapat membuat daftar kriteria menggunakan spesifikasi pekerjaan dan profil karyawan.
Anda dapat menggunakan beragam metode untuk menilai kualitas kandidat. Metode penilaian yang umum meliputi wawancara umum, wawancara berbasis kompetensi, demonstrasi, dan presentasi.
6. Membuat kontrak
Tawaran pekerjaan harus selalu dibuat secara tertulis. Tetapi tawaran pekerjaan secara lisan dalam wawancara yang disetujui oleh kandidat juga mengikat secara hukum, sebagaimana halnya kontrak tertulis yang ditandatangani kedua pihak.
Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Perjanjian Kerja
Demikian informasi yang telah kami rangkum. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
Editor: -