icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Tertarik Mengikuti Bootcamp? Ketahui 3 Jenisnya!
Siker.id | 29 Aug 2023 09:00


Bagikan ke
Ilustrasi bootcamp (siker.id/dok. Canva)

siker.id - Bootcamp merupakan salah satu cara yang dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan keterampilan khusus dalam waktu singkat. Jika kamu ingin memulai karier baru, meningkatkan keterampilan yang ada, atau mengejar minat pribadi, tersedia banyak pilihan bootcamp untuk hampir setiap tujuan. Jenis-jenis bootcamp dapat dibagi berdasarkan jadwalnya, format pembelajarannya, dan bidang pembelajaran. Berikut adalah jenis-jenis bootcamp:

Baca juga: Ini Dia 6 Jenis Pekerjaan yang Ada di Industri Kreatif

• Berdasarkan Jadwalnya:

1. Bootcamp Intensif (Full-time)

Bootcamp jenis ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Para peserta harus fokus penuh pada pelatihan dan mungkin perlu menginap di lokasi pelatihan. Hal ini cocok untuk mereka yang ingin mendalami keterampilan dalam waktu singkat.

2. Bootcamp Paruh Waktu (Part-time)

Bootcamp paruh waktu biasanya diadakan pada malam hari atau akhir pekan, memungkinkan peserta untuk tetap bekerja atau mengejar pendidikan lainnya sambil mengikuti pelatihan. Hal ini dapat memberi fleksibilitas bagi mereka yang memiliki tugas atau pekerjaan lain.

3. Bootcamp Online

Dalam bootcamp online, semua materi pelatihan disampaikan secara daring. Peserta dapat belajar dari mana saja sesuai dengan jadwal mereka sendiri. Hal tersebut dapat menjadi suatu pilihan yang ideal bagi mereka yang ingin mempelajari keterampilan tanpa harus berpindah tempat.

4. Bootcamp Campuran (Hybrid)

Bootcamp campuran menggabungkan sesi tatap muka dengan pelatihan daring. Jenis bootcamp ini memberikan pengalaman kombinasi yang dapat memenuhi kebutuhan peserta yang berbeda.

Baca juga: Ini Dia 6 Jenis Pekerjaan yang Ada di Industri Pariwisata

• Berdasarkan Format Pembelajarannya:

1. Bootcamp Instruktur-Led

Dalam jenis bootcamp ini, ada instruktur yang mengajar peserta dalam sesi tatap muka atau daring. Instruktur ini membimbing peserta melalui materi pelatihan dan memberikan edukasi langsung.

2. Bootcamp Self-Paced

Bootcamp self-paced memberi peserta akses ke materi pelatihan dan sumber daya. Mereka belajar sendiri tanpa instruktur, tetapi biasanya memiliki batas waktu tertentu untuk menyelesaikan program.

3. Bootcamp Proyek

Fokusnya adalah pada pengerjaan proyek-proyek terkait. Peserta belajar sambil mengerjakan proyek nyata yang membantu mereka mengasah keterampilan mereka dalam situasi langsung.

4. Bootcamp Berbasis Tim

Bootcamp ini melibatkan peserta dalam kerja tim untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Bootcamp ini membantu mereka mengembangkan keterampilan kolaborasi dan pemecahan masalah bersama.

 

• Berdasarkan Bidangnya:

1. Bootcamp Teknologi

Bootcamp teknologi fokus pada pengembangan keterampilan teknis seperti pemrograman, pengembangan web, keamanan siber, atau analisis data. Bootcamp ini cocok untuk mereka yang ingin memasuki industri teknologi.

2. Bootcamp Desain

Bootcamp desain berfokus pada desain grafis, desain produk, atau desain pengalaman pengguna (UX/UI). Mereka membantu peserta mengembangkan kreativitas dalam desain.

3. Bootcamp Bisnis dan Manajemen

Bootcamp ini mempersiapkan peserta untuk peran di dunia bisnis, seperti manajemen proyek, analisis keuangan, dan kewirausahaan. Bootcamp ini dapat menjadi pilihan untuk yang ingin mengembangkan keterampilan manajemen.

4. Bootcamp Kreatif

Bootcamp kreatif fokus pada keterampilan kreatif seperti menulis, fotografi, seni visual, atau musik. Bootcamp ini cocok untuk mereka yang ingin mengejar minat dalam bidang seni.

Itu dia jenis-jenis bootcamp berdasarkan jadwal, format pembelajaran dan bidangnya. Dalam memilih jenis bootcamp yang tepat, pertimbangkan tujuan pribadi kamu, preferensi pembelajaran, dan bidang yang ingin kamu kuasai. Bootcamp merupakan cara yang efektif untuk meraih keterampilan baru dan meningkatkan karier kamu dalam berbagai bidang. Sekian artikel ini, semoga bermanfaat!

Baca juga: Hindari 6 Kesalahan Berikut Ini Saat Menulis Artikel

 


Editor: Devieda Putri Hidayat -

     

Komentar