icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Ini 7 Kekurangan Perusahaan Menerapkan Sistem Kerja Hybrid
Siker.id | 19 Oct 2023 12:00


Bagikan ke
Ilustrasi hybrid (siker.id/dok. Canva)

siker.id - Sistem kerja hybrid, yang menggabungkan bekerja dari kantor fisik dan bekerja dari jarak jauh, memiliki sejumlah kelebihan yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Namun, seperti halnya dengan setiap pendekatan kerja, sistem kerja hybrid juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan sistem kerja hybrid.

Baca juga: Ini 7 Kelebihan Perusahaan Menerapkan Sistem Kerja Hybrid

1. Tantangan Manajemen

Salah satu kekurangan utama dari sistem kerja hybrid adalah tantangan dalam manajemen. Manajer harus mampu mengelola tim yang terdiri dari anggota yang bekerja dari berbagai lokasi, dan ini dapat memerlukan keterampilan manajemen yang lebih baik. Memantau produktivitas, menyelaraskan jadwal, dan memastikan kolaborasi yang efektif bisa menjadi lebih rumit dalam lingkungan kerja yang tersebar di berbagai tempat.

2. Komunikasi yang Tidak Efisien

Meskipun teknologi telah mengatasi sebagian besar masalah komunikasi jarak jauh, kekurangan sistem kerja hybrid tetap terkait dengan komunikasi. Seringkali, interaksi informal yang terjadi di kantor fisik sulit untuk digantikan. Pertemuan tatap muka, obrolan antar karyawan, dan interaksi sosial lainnya mungkin berkurang, yang dapat memengaruhi hubungan tim dan budaya perusahaan.

3. Kesulitan dalam Kolaborasi

Kerja tim dan kolaborasi bisa menjadi lebih sulit dalam lingkungan kerja hybrid. Keterbatasan interaksi langsung dapat menghambat pertukaran ide dan pemecahan masalah yang lebih spontan. Hal tersebut dapat mengganggu aliran kreativitas dan inovasi dalam tim.

4. Ketidaksetaraan Akses

Tidak semua karyawan memiliki akses yang setara ke sumber daya yang diperlukan untuk bekerja secara efisien dari jarak jauh. Beberapa mungkin tidak memiliki perangkat keras atau koneksi internet yang memadai, sementara yang lain mungkin menghadapi gangguan di rumah mereka, seperti kebisingan atau kurangnya ruang kerja yang nyaman.

Baca juga: Ini 8 Strategi Problem Solving Efektif yang Harus Diketahui

5. Isolasi Sosial

Karyawan yang bekerja dari jarak jauh umumnya akan menghadapi isolasi sosial. Mereka mungkin merasa terputus dari rekan-rekan kerja dan kurangnya interaksi sosial yang biasanya terjadi di kantor. Isolasi ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional.

6. Sulitnya Pengawasan

Pengawasan karyawan yang bekerja dari jarak jauh dapat menjadi hal yang sulit. Manajer mungkin mengalami kesulitan dalam memastikan bahwa karyawan benar-benar bekerja dengan produktif dan mematuhi kebijakan perusahaan. Hal ini bisa menciptakan masalah terkait produktivitas dan akuntabilitas.

7. Potensi Overworking

Sebaliknya, karyawan yang bekerja dari jarak jauh sering merasa sulit untuk memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi. Tanpa batasan fisik antara kantor dan rumah, mereka mungkin cenderung bekerja lebih lama dan mengalami burnout.

Kesimpulannya, sistem kerja hybrid, meskipun memiliki banyak kelebihan, juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Manajer dan perusahaan perlu mempertimbangkan secara cermat bagaimana mengatasi tantangan-tantangan ini untuk memastikan bahwa sistem kerja hybrid berjalan dengan baik dan efisien. Sekian artikel ini, semoga bermanfaat!

Baca juga: 7 Soft Skill yang Harus Ditunjukkan saat Wawancara Kerja


Editor: Devieda Putri Hidayat -

     

Komentar