icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Ini Dia Konsep Dasar Akuntansi
Siker.id | 21 May 2024 13:32


Bagikan ke
ilustrasi akuntansi(siker.id/dok.freepik)

siKer.id- Konsep dasar akuntansi adalah prinsip dan aturan yang menjadi landasan dalam proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi keuangan. Berikut adalah beberapa konsep dasar dalam akuntansi:

Baca juga : Langkah Mudah Membuat Pembukuan Usaha

1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)

Mengasumsikan bahwa aktivitas bisnis terpisah dari aktivitas pribadi pemilik atau entitas lain. Setiap entitas ekonomi harus mempertahankan catatan akuntansi yang terpisah.

2. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle)

Mengasumsikan bahwa sebuah entitas bisnis akan terus beroperasi di masa yang akan datang dan tidak akan dilikuidasi atau dibubarkan dalam waktu dekat.

3. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Pendapatan diakui ketika telah direalisasi atau dapat direalisasi, dan telah diperoleh, tidak hanya ketika kas diterima.

4. Prinsip Pengakuan Beban (Matching Principle)

Beban harus diakui pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait. Prinsip ini memastikan bahwa pendapatan dan beban yang terkait dilaporkan dalam periode yang sama untuk memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja keuangan.

Baca juga : Prinsip Akuntansi yang Perlu Diketahui

5. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Aset dan kewajiban dicatat berdasarkan biaya perolehan awal, bukan nilai pasar saat ini. Prinsip ini memberikan dasar yang konsisten dan dapat diandalkan untuk pelaporan keuangan

6. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Metode akuntansi yang digunakan oleh sebuah entitas harus diterapkan secara konsisten dari periode ke periode sehingga laporan keuangan dapat dibandingkan.

7. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Laporan keuangan harus mencakup semua informasi yang relevan dan signifikan sehingga pembaca laporan dapat membuat keputusan yang tepat.

8. Prinsip Materialitas (Materiality Principle)

Akuntansi hanya mencatat informasi yang dianggap material atau penting bagi pengguna laporan keuangan. Informasi material adalah informasi yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan.

9. Prinsip Konservatisme (Conservatism Principle)

Dalam menghadapi ketidakpastian, akuntan harus memilih metode yang menghasilkan penghasilan dan aset yang lebih rendah atau beban dan kewajiban yang lebih tinggi. Prinsip ini mencegah overestimasi nilai aset dan pendapatan.

10. Prinsip Periodisitas (Periodicity Principle)

Aktivitas bisnis dibagi menjadi periode-periode akuntansi yang dapat berupa bulanan, triwulanan, atau tahunan untuk tujuan pelaporan.

Konsep-konsep dasar ini membentuk kerangka kerja untuk akuntansi yang konsisten, transparan, dan dapat diandalkan, memungkinkan pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang berdasarkan informasi yang disediakan dalam laporan keuangan.

Baca juga : Cara Membuat Laporan Keuangan untuk Bisnis Makanan


Editor: Safira -

     

Komentar