siKer.id - Mengatasi overthinking atau kebiasaan berpikir berlebihan bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa strategi yang dapat membantu menguranginya:

Baca juga: 5 Fungsi Konseling untuk Karyawan

1. Latihan Mindfulness dan Meditasi

• Mindfulness: Cobalah berlatih mindfulness, yang berarti fokus pada saat ini tanpa menghakimi pikiran yang muncul. Ini membantu mengalihkan perhatian dari pikiran berlebihan ke apa yang sedang terjadi saat ini.

• Meditasi: Luangkan waktu setiap hari untuk meditasi. Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecenderungan untuk overthinking.

2. Tentukan Waktu Khusus untuk Khawatir

• Waktu Khawatir: Jadwalkan waktu tertentu setiap hari untuk khawatir, misalnya 15-30 menit. Di luar waktu ini, cobalah untuk menghindari memikirkan hal-hal yang membuat Anda khawatir. Ini membantu membatasi ruang lingkup overthinking.

3. Berpikir Positif dan Rasional

• Tantang Pikiran Negatif: Ketika overthinking mulai terjadi, tanyakan pada diri sendiri apakah pikiran tersebut realistis dan masuk akal. Cari bukti yang mendukung atau menyangkal pikiran tersebut.

• Gantilah dengan Pikiran Positif: Gantilah pikiran negatif dengan afirmasi positif atau pemikiran yang lebih seimbang.

4. Fokus pada Hal-Hal yang Bisa Anda Kendalikan

• Identifikasi Kendali: Pisahkan masalah yang dapat Anda kendalikan dari yang tidak dapat Anda kendalikan. Fokuskan energi Anda pada tindakan yang bisa dilakukan untuk masalah yang ada dalam kendali Anda.

• Lepaskan Hal-Hal yang Tidak Dapat Anda Kendalikan: Belajarlah untuk menerima bahwa beberapa hal memang di luar kendali Anda dan tidak perlu terlalu dipikirkan.

5. Terlibat dalam Aktivitas Fisik

• Olahraga: Aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, atau yoga dapat membantu melepaskan ketegangan dan stres yang sering kali memicu overthinking.

• Kegiatan Santai: Lakukan kegiatan yang Anda nikmati dan dapat membuat Anda rileks, seperti membaca, mendengarkan musik, atau berkebun.

6. Jaga Pola Hidup Sehat

• Tidur Cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Kurang tidur dapat memperburuk kecenderungan untuk overthinking.

• Pola Makan Seimbang: Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang untuk mendukung kesehatan mental Anda. Hindari kafein dan gula berlebihan yang bisa meningkatkan kecemasan.

Baca juga: Ini Dia 7 Alasan Tingginya Turn Over Karyawan

7. Bicarakan dengan Orang Lain

• Cari Dukungan: Berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor tentang apa yang Anda pikirkan bisa membantu melepaskan tekanan dan mendapatkan perspektif baru.

• Jangan Menyendiri: Mengisolasi diri saat overthinking dapat memperburuk kondisi. Terlibat dalam aktivitas sosial dan interaksi dengan orang lain dapat membantu mengalihkan pikiran Anda.

8. Alihkan Pikiran dengan Aktivitas Produktif

• Produktivitas: Libatkan diri Anda dalam aktivitas yang bermanfaat dan produktif, seperti belajar keterampilan baru, bekerja pada proyek, atau melakukan hobi.

• Menyibukkan Diri: Menyibukkan diri dengan aktivitas dapat membantu Anda mengalihkan perhatian dari pikiran berlebihan.

9. Terapkan Teknik Relaksasi

• Latihan Pernapasan: Cobalah latihan pernapasan dalam atau pernapasan 4-7-8 (tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7 detik, dan hembuskan selama 8 detik) untuk menenangkan pikiran.

• Relaksasi Otot: Teknik relaksasi otot progresif, di mana Anda menegangkan dan kemudian merilekskan setiap kelompok otot, dapat membantu meredakan ketegangan fisik dan mental.

10. Buat Rencana Tindakan

• Tindakan Kecil: Jika ada masalah yang terus menghantui pikiran Anda, buatlah rencana tindakan kecil untuk mengatasinya. Ini akan membantu Anda merasa lebih terkontrol dan mengurangi overthinking.

• Langkah Praktis: Tetapkan langkah-langkah yang praktis dan realistis untuk mencapai solusi.

Mengatasi overthinking adalah proses yang memerlukan kesabaran dan latihan terus-menerus. Cobalah berbagai strategi ini untuk menemukan apa yang paling efektif bagi Anda. Jika overthinking mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional, seperti psikolog atau terapis, untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Baca juga: 5 Hal Penyebab Tidak Percaya Diri Saat Interview