icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
7 Ciri Khas Perusahaan Micromanage
Siker.id | 11 Dec 2024 15:55


Bagikan ke
freepik.com

siKer.id- Micromanagement adalah gaya manajemen di mana seorang pemimpin atau manajer mengawasi secara berlebihan tugas-tugas yang dilakukan oleh bawahan atau timnya. Perusahaan dengan praktik micromanage biasanya memiliki beberapa ciri khas berikut:

Baca juga : 10 Tips Meningkatkan Keahlian Karyawan

1. Kontrol Berlebihan

Manajer selalu ingin mengetahui setiap detail dari pekerjaan timnya, bahkan yang kecil dan tidak terlalu penting. Keputusan kecil sering kali memerlukan persetujuan manajer, sehingga memperlambat proses kerja.

2. Kurangnya Kepercayaan pada Karyawan

Manager menunjukkan ketidakpercayaan terhadap kemampuan atau dedikasi karyawan. Tugas yang sudah didelegasikan tetap diperiksa secara mendalam atau bahkan dikerjakan ulang oleh manajer.

3. Minimnya Otonomi Karyawan

Karyawan memiliki sedikit atau tidak ada kebebasan dalam mengambil keputusan. Semua proses kerja harus mengikuti instruksi yang sangat spesifik dari manajer, tanpa ruang untuk inovasi.

Baca juga : Dampak Penyelewengan Hak Karyawan Oleh Perusahaan

4. Fokus Berlebihan pada Detail

Alih-alih melihat gambaran besar, manajer terlalu fokus pada aspek-aspek kecil yang mungkin tidak relevan. Kritik atau masukan sering kali terkait hal-hal minor seperti format laporan atau tata bahasa dalam email.

5. Lingkungan Kerja yang Stres

Karyawan merasa tertekan karena terus diawasi atau takut melakukan kesalahan. Produktivitas sering menurun karena energi karyawan habis untuk memenuhi ekspektasi yang terlalu spesifik.

6. Meeting yang Berlebihan

Terlalu banyak rapat untuk membahas progres kerja secara detail, bahkan untuk hal-hal yang sederhana. Waktu yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan tugas malah habis untuk diskusi atau pelaporan.

7. Minimnya Keberhasilan Jangka Panjang

Karyawan merasa tidak dihargai sehingga turnover atau pergantian karyawan menjadi tinggi. Kreativitas dan inovasi cenderung terhambat karena karyawan hanya bekerja sesuai arahan tanpa inisiatif.

Baca juga : 8 Alasan Pentingnya Kesejahteraan Karyawan


Editor: Safira -

     

Komentar