- Yuk, Simak ! Cara Negosiasi Salary dengan HRD
- Dilanda Deadline? Simak 5 Tips Ini agar Tugasmu Selesai
- Pentingnya Attitude dan Tutur Bahasa dalam Dunia Kerja!
- Tips Melamar Pekerjaan Via Email, Langsung Dilirik HRD!
- 4 Tipe Kepribadian DISC, Kamu Termasuk yang Mana?
- Turnover Karyawan Marak Terjadi? Ini Penyebabnya !
- Yuk! Kenali Jenis Pekerjaan Freelance
- Rekomendasi ! Kota Terbaik untuk Pencarian Pekerjaan
- Yuk, Simak!Cara Membatalkan Undangan Wawancara
- Tawaran Gaji Perusahaan Kecil? Pikirkan Ini
siKer.id- Micromanagement adalah gaya manajemen di mana seorang pemimpin atau manajer mengawasi secara berlebihan tugas-tugas yang dilakukan oleh bawahan atau timnya. Perusahaan dengan praktik micromanage biasanya memiliki beberapa ciri khas berikut:
Baca juga : 10 Tips Meningkatkan Keahlian Karyawan
1. Kontrol Berlebihan
Manajer selalu ingin mengetahui setiap detail dari pekerjaan timnya, bahkan yang kecil dan tidak terlalu penting. Keputusan kecil sering kali memerlukan persetujuan manajer, sehingga memperlambat proses kerja.
2. Kurangnya Kepercayaan pada Karyawan
Manager menunjukkan ketidakpercayaan terhadap kemampuan atau dedikasi karyawan. Tugas yang sudah didelegasikan tetap diperiksa secara mendalam atau bahkan dikerjakan ulang oleh manajer.
3. Minimnya Otonomi Karyawan
Karyawan memiliki sedikit atau tidak ada kebebasan dalam mengambil keputusan. Semua proses kerja harus mengikuti instruksi yang sangat spesifik dari manajer, tanpa ruang untuk inovasi.
Baca juga : Dampak Penyelewengan Hak Karyawan Oleh Perusahaan
4. Fokus Berlebihan pada Detail
Alih-alih melihat gambaran besar, manajer terlalu fokus pada aspek-aspek kecil yang mungkin tidak relevan. Kritik atau masukan sering kali terkait hal-hal minor seperti format laporan atau tata bahasa dalam email.
5. Lingkungan Kerja yang Stres
Karyawan merasa tertekan karena terus diawasi atau takut melakukan kesalahan. Produktivitas sering menurun karena energi karyawan habis untuk memenuhi ekspektasi yang terlalu spesifik.
6. Meeting yang Berlebihan
Terlalu banyak rapat untuk membahas progres kerja secara detail, bahkan untuk hal-hal yang sederhana. Waktu yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan tugas malah habis untuk diskusi atau pelaporan.
7. Minimnya Keberhasilan Jangka Panjang
Karyawan merasa tidak dihargai sehingga turnover atau pergantian karyawan menjadi tinggi. Kreativitas dan inovasi cenderung terhambat karena karyawan hanya bekerja sesuai arahan tanpa inisiatif.
Baca juga : 8 Alasan Pentingnya Kesejahteraan Karyawan
Komentar
- Yuk, Simak ! Cara Negosiasi Salary dengan HRD
- Dilanda Deadline? Simak 5 Tips Ini agar Tugasmu Selesai
- Pentingnya Attitude dan Tutur Bahasa dalam Dunia Kerja!
- Tips Melamar Pekerjaan Via Email, Langsung Dilirik HRD!
- 4 Tipe Kepribadian DISC, Kamu Termasuk yang Mana?
- Turnover Karyawan Marak Terjadi? Ini Penyebabnya !
- Yuk! Kenali Jenis Pekerjaan Freelance
- Rekomendasi ! Kota Terbaik untuk Pencarian Pekerjaan
- Yuk, Simak!Cara Membatalkan Undangan Wawancara
- Tawaran Gaji Perusahaan Kecil? Pikirkan Ini