icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Perkembangan Sistem Pendidikan di Indonesia
Siker.id | 14 Dec 2024 11:42


Bagikan ke
freepik

siKer.id - Perkembangan sistem pendidikan di Indonesia mengalami berbagai dinamika seiring dengan perubahan zaman, kebijakan pemerintah, dan tuntutan global. Sistem pendidikan merujuk pada struktur, kebijakan, prosedur, dan proses yang dirancang untuk memberikan pendidikan kepada individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang baik secara intelektual, sosial, maupun emosional. Berikut adalah gambaran umum perkembangan sistem pendidikan di Indonesia;

Baca Juga 6 Jurusan Pendidikan Media

1. Era Kolonial

Sebelum Kemerdekaan: Pendidikan di Indonesia pada masa kolonial Belanda bersifat diskriminatif. Hanya anak-anak dari golongan elite pribumi, keturunan Eropa, atau bangsawan yang bisa mengenyam pendidikan formal. Institusi pendidikan seperti Hollandsch-Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Algemene Middelbare School (AMS) lebih banyak ditujukan untuk anak-anak kelas atas. Munculnya Pendidikan Nasional: Pada awal abad ke-20, tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti Ki Hajar Dewantara mendirikan institusi pendidikan seperti Taman Siswa (1922) yang berfokus pada pendidikan bagi rakyat jelata, mempromosikan pendidikan berbasis kebangsaan.

2. Awal Kemerdekaan (1945–1965)

Setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah Indonesia mulai mengembangkan sistem pendidikan nasional yang lebih inklusif. Ki Hajar Dewantara menjadi tokoh sentral dalam meletakkan dasar sistem pendidikan nasional, dengan filosofi "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani". Pada era ini, pendidikan dasar mulai diwajibkan, dan muncul berbagai sekolah negeri serta kurikulum berbasis semangat kebangsaan.

3. Era Orde Baru (1966–1998)

Pemerataan Pendidikan: Pemerintah Orde Baru menekankan pentingnya pendidikan sebagai pilar pembangunan nasional. Program seperti Inpres Sekolah Dasar diluncurkan untuk membangun sekolah di pelosok daerah. Wajib Belajar 6 Tahun yang digalakan pada 1984, pemerintah memberlakukan program wajib belajar 6 tahun. Kemudian, ini ditingkatkan menjadi wajib belajar 9 tahun pada 1994, mencakup pendidikan dasar hingga SMP. Sentralisasi Sistem Pendidikan: Kurikulum sangat terpusat, dengan penekanan pada pelajaran Pancasila, Sejarah Nasional, dan Bahasa Indonesia untuk memperkuat nasionalisme.

Baca Juga 7 Alasan Mengapa Pendidikan Penting Dalam Dunia Kerja

4. Era Reformasi (1998–sekarang)

Desentralisasi Pendidikan melalui Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengelola pendidikan. Adanya perubahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP, 2006), Kurikulum 2013 (K-13), Kurikulum Merdeka (2022). Kurikulum Merdeka menekankan pendekatan proyek berbasis pembelajaran (project-based learning) dan fleksibilitas bagi sekolah. Peningkatan Anggaran Pendidikan yang mana sesuai dengan amanat UUD 1945, pemerintah mengalokasikan 20% dari APBN untuk pendidikan.Teknologi dan Digitalisasi yang dimulai dari program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi COVID-19 hingga pengintegrasian teknologi digital dalam proses belajar-mengajar.

5. Tantangan dan Fokus Masa Kini

Meski akses pendidikan sudah lebih merata, kualitas pendidikan masih menjadi tantangan, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Pemerintah mulai fokus pada pendidikan vokasi untuk menjawab kebutuhan dunia kerja dan industri 4.0. Program seperti Pengembangan Profesi Guru (PPG), sertifikasi guru, dan pelatihan digital terus diperkuat untuk meningkatkan kompetensi tenaga pengajar. Upaya untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dengan disabilitas melalui Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah inklusif.

6. Arah Masa Depan

Penggunaan teknologi seperti platform e-learning dan AI untuk mendukung pembelajaran adaptif. Fokus pada pembentukan karakter, keterampilan abad ke-21 (4C: critical thinking, creativity, collaboration, communication), serta pengembangan kecerdasan emosional. Partisipasi dalam program internasional seperti PISA (Programme for International Student Assessment) untuk mengukur dan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia di tingkat global.

Secara keseluruhan, sistem pendidikan di Indonesia terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan global, meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi seperti kesenjangan pendidikan dan peningkatan kualitas pengajaran.

Baca Juga 9 Cara Mendapatkan Beasiswa


Reporter: Adli Mustaghfirin
Editor: -

     

Komentar