icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
5 Tips Membuat Portofolio Kerja yang Baik
Siker.id | 21 Jan 2022 19:45


Bagikan ke
Tips membuat portofolio kerja yang baik. (siker)

siker.id - Selain resume dan application letter, portofolio kerap jadi pertimbangan perusahaan dalam menyeleksi kandidat pelamar pada beberapa jenis pekerjaan. Perekrut menempatkan portofolio sebagai pembeda mana kandidat yang layak dipanggil untuk tahap seleksi lanjutan. Menurut Clarke University, portofolio adalah kumpulan material yang menunjukkan keterampilan, kualifikasi, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman Anda. Dalam portofolio, Anda bisa memaparkan seperti apa kepribadian dan etos kerja terkait profesi yang dijalani. Boleh dibilang, portofolio menjadi cara terbaik untuk merepresentasikan apa yang telah Anda lakukan selama ini. Memang tidak semua perusahaan dan posisi membutuhkan portofolio. Namun, portofolio yang kuat akan memberi nilai plus yang membuat Anda berbeda dari kandidat pelamar lainnya. Berikut tips membuat portofolio yang baik!

Baca juga: Apa Perbedaan CV dan Resume?

Cukup tampilkan pencapaian yang terbaik

Kamu mungkin sudah punya puluhan karya, tapi bukan berarti semuanya perlu dimasukan dalam portfolio-mu. Gunakan mata terjelimu untuk melihat karya mana saja yang layak untuk dimasukkan mana yang tidak. Di sinilah kita bisa tahu bahwa kualitas lebih penting dari kuantitas. Pikirkan diri kamu sebagai kurator atau pencerita yang menceritakan karya kamu untuk menarik klien. Pastikan juga untuk menampilkan portfolio yang baru, sehingga bisa terlihat sejauh mana progress keterampilan kamu.

Tunjukkan ciri khas dalam karyamu

Menampilkan beragam portfolio bukan berarti kamu jadi gak punya ciri khas. Coba pikirkan ciri khas seperti apa yang ingin kamu miliki dalam setiap karyamu? Misalnya, seperti fashion designer Ria Miranda yang khas dengan kreasi warna pastel dalam setiap karyanya, Dian Pelangi yang berani dengan desain colorful, atau Zaskia Sungkar yang khas dengan warna monokrom pada desain bajunya. Sebagai tambahan, mungkin kamu juga ingin menambahkan alur cerita dalam setiap karyamu.

Tetap terbuka dengan pendapat orang lain

Karya kreatif memang urusannya sangat erat dengan selera pribadi. Tapi saat sudah ‘menawarkannya’ kepada dunia industri, maka kamu pun harus dapat menyesuaikan karyamu dan bersikap objektif. Itulah kenapa kamu harus tetap terbuka dengan pendapat orang lain. Keluarga dan teman-temanmu mungkin akan selalu menganggap karyamu bagus. Tapi mungkin mentor atau mantan kolega punya pendapat yang berbeda. Jadi gak ada salahnya untuk tetap terbuka dengan pendapat siapapun demi perkembangan diri.

Baca juga: Berikut Cara Kirim Lamaran via Email yang Benar

Cantumkan foto diri saat bekerja

Pentingnya dokumentasi proses berkarya terasa pada bagian ini. Ketika Anda tengah mengerjakan suatu proyek, jangan lupa mendokumentasikan proses pengerjaannya. Satu foto bisa berbicara ribuan kata. Tanpa memaparkan panjang lebar, perekrut sudah bisa menilai bagaimana cara Anda bekerja dan berkreasi.

Masukkan informasi mengenai klien terdahulu

Anda pernah bekerja dengan klien ternama? Jangan ragu mencantumkannya dalam portofolio. Kerja sama dengan klien penting menunjukkan kredibilitas diri Anda sebagai seseorang yang ahli dalam bidangnya. Cara ini juga membangun kesan pada perekrut bahwa Anda telah berpengalaman menangani klien-klien penting.

Sekian artikel tentang tips membuat portofolio kerja yang baik. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih

Baca juga: Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar


Editor: Theo Adi -

     

Komentar