icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
5 Tips Menjual Diri Lewat Portofolio
Siker.id | 25 Jan 2022 12:15


Bagikan ke
Tips menjual diri lewat portofolio. (siker)

siker.id - Mungkin saat Anda berencana melamar kerja atau menawarkan jasa untuk menangani suatu proyek, Anda diminta untuk mengirimkan portofolio diri atau karya Anda. Anda mungkin masih bingung dengan portofolio itu sendiri. Nah, agar Anda tidak bingung lagi Anda mesti tahu bahwa portofolio merupakan kumpulan karya-karya terbaik yang telah Anda buat dalam waktu tertentu. Saat ini bisa jadi portofolio merupakan elemen terpenting dalam melamar pekerjaan atau menawarkan jasa Anda. Terpenting yang harus Anda ketahui adalah portofolio berfungsi sebagai ajang ‘menjual diri’. Portofolio juga bisa menunjukkan karakter dan kemampuan Anda yang sesungguhnya. Berikut tipsnya agar Anda bisa lebih menjual diri lewat portofolio yang Anda miliki agar dilirik rekruter!

Baca juga: Tips Ampuh Portofolio Bagi Mahasiswa

Menceritakan Diri Lewat Biodata yang Baik

Branding personal bisa Anda optimalkan lewat biodata di website pribadi. Jangan menuliskan nama atau sekadar riwayat pendidikan dan pengalaman lewat About Me yang membosankan. Anda bisa membuat biodata terbaik dalam bentuk cerita yang membangun koneksi. Meski bukan penulis yang profesional pun, Anda bisa memulai dengan cerita sederhana. Hal serupa juga berlaku untuk website usaha yang dirintis dari nol. Ceritakan beberapa hal terkait perusahaan sejak awal berdiri hingga berkembang pesat seperti sekarang.

Menampilkan Hasil Karya Terbaik

Cara membuat portofolio online yang bagus tidak lepas dari kemampuan dalam menampilkan hasil karya di website. Proyek atau pekerjaan yang pernah Anda selesaikan bisa ditampilkan di halaman website demi memberikan kesan positif pada konsumen atau klien. Meskipun Anda masih pemula di bidang tersebut, bukan masalah besar selama Anda mampu menampilkan visual yang bagus. Tentu kualitas pekerjaan yang Anda tawarkan harus sebanding dengan tampilan visual tersebut.

Menulis Konten yang Baik

Dewasa ini, Anda tidak harus bekerja sendiri untuk membuat konten yang berkualitas. Ada jasa kepenulisan yang siap membantu Anda membuat konten yang berkualitas, berbasis SEO dan update informasi terbaru. Pastikan Anda membuat konten yang relevan dengan tema atau kompetensi sebuah website. Jika website Anda fokus bergerak di bidang jual beli pakaian, maka pastikan menulis konten yang berkaitan dengan industri fashion terbaru.

Baca juga: 5 Tips Membuat Portofolio Kerja yang Baik

Jangan Terjebak Format Portofolio yang Standar

Bila ini pertama kalinya Anda sedang mencari pekerjaan, bolehlah mencontoh format portofolio yang sudah ada untuk langkah awal. Misalnya, Anda belajar membuatnya sendiri setelah melihat punya kakak yang sudah lebih dulu mendapatkan pekerjaan. Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan kariermu, sering-seringlah memperbarui atau meng-update portofolio. Berhubung sekarang sudah zaman digital, tidak ada salahnya ‘mempercantik’ penampilan portofolio Anda agar tidak kelihatan standar.

Sederhanakan Portofoliomu

Meskipun punya segudang prestasi atau pengalaman kerjamu sudah banyak, Anda tidak perlu mencantumkan semuanya di portofolio. Ingat, bukan Anda satu-satunya yang melamar kerja ke perusahaan incaranmu. Daripada pihak HRD terlanjur bosan melihat portofolio Anda yang terlalu “penuh”, cukup cantumkan hal-hal yang relevan. Contoh, tidak perlu mencantumkan pengalamanmu menjadi MC bila pekerjaan yang Anda incar lebih banyak di balik meja, seperti penulis konten.

Sekian artikel tentang menjual diri lewat portofolio. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Apa Perbedaan CV dan Resume?


Editor: Theo Adi -

     

Komentar