siker.id - Semua orang yang tahu betapa beratnya tanggung jawab seorang pemimpin pasti akan berpikir seribu kali saat hendak mengajukan diri bahkan ketika ditunjuk untuk menduduki posisi tertinggi di suatu organisasi.

Sebaliknya, orang yang getol sekali mencalonkan diri sebagai pemimpin mungkin justru tidak tahu kriteria pemimpin yang baik. Dia hanya mengejar ambisi pribadinya.

Nah, jika sekarang kamu sedang memimpin sejumlah orang, kamu harus sering mengevaluasi kepemimpinanmu sendiri. Jangan sampai kondisi di bawah kepemimpinanmu telah seburuk berikut ini, tetapi kamu tak kunjung mau mengakui kegagalanmu. Berikut ulasannya!

Baca juga: Berikut Tanda Sudah Siap Jadi Pemimpin

Tidak Mampu Mengatur Pekerjaan yang Detail

Menjadi pemimpin yang efektif dan efisien diperlukan kemampuan untuk dapat mengatur hal-hal yang tidak hanya bersifat global tetapi juga hal-hal yang bersifat mendetail.

Ketika seorang pemimpin mengerti dalam melakukan hal-hal yang detail, maka ia dapat mencontohkannya kepada para pengikutnya agar mereka dapat mengerjakan tugas mereka sesuai dengan arahan dari pemimpin.

Memaksakan Kehendak & Tidak Mau Menerima Saran

Tidak ada seorangpun yang tahan dengan sikap sok tahu.

Seorang pemimpin yang berlagak tahu dan tidak mau menerima saran dari orang lain akan menjerumuskan dirinya sendiri dan juga kelompok yang ia pimpin. Cepat atau lambat, tidak ada orang yang mau menerima pimpinan darinya. Karena merasa dirinya adalah pemimpin, maka setiap kehendak dan keinginannya harus terlaksana.

Tahukah Anda bahwa kesombongan dan keangkuhan adalah awal dari sebuah kegagalan dan kehancuran? Tidak perlu waktu yang lama, sudah dipastikan kerjasama dalam kelompok tersebut tidak akan berjalan mulus.

Baca juga: Berikut 5 Ciri Pemimpin yang Toxic

Kebijakan yang dibuat tak pernah diterapkan di lapangan

Gak mungkin kan, kamu terus menyalahkan kondisi di lapangan? Tentu saja ada kalanya situasi di lapangan memang sangat tak terduga sehingga kebijakan yang sudah kamu rumuskan gagal menjawab kebutuhan.

Akan tetapi, yang begini seharusnya tidak sering terjadi. Jika sering, berarti ada yang tidak beres dalam caramu merumuskan kebijakan.

Apakah kamu tidak benar-benar memahami kondisi di lapangan? Apakah kamu gak mau mendengarkan masukan dari anak buahmu yang lebih paham akan situasinya?

Mosi tidak percaya dari anak buah

Biasanya, mosi tidak percaya dikemukakan saat ketidakcocokan antara kamu dengan seluruh anggotamu telah memuncak. Mosi tidak percaya ini sebagai penegasan akan pandangan mereka padamu.

Dengan kata lain, kamu sebenarnya sudah didepak oleh mereka sebab kepemimpinan bukan cuma soal kompetensi melainkan juga kepercayaan dari orang-orang yang dipimpin.

Apabila anggotamu sudah tidak ada yang memercayaimu, kepemimpinanmu telah runtuh. Tinggal kamu masih tahu malu atau tidak. Jika tahu malu, sebaiknya kamu mengundurkan diri saja.

Sekian artikel tentang tanda kamu gagal sebagai seorang pemimpin. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih

Baca juga: Berikut Tips Menjadi Pemimpin Yang Baik